Perkembangan startup di Indonesia meningkat pesat dalam beberapa tahun kebelakang. Untuk kamu yang ingin memulai bisnis startup, satu hal yang perlu kamu lakukan adalah riset pasar. Sebelum memulai, kita perlu mengetahui dulu apa itu startup? dan bagaimana perkembangan bisnis startup di Indonesia. Startup adalah perusahaan rintisan. Startup adalah perusahaan yang baru masuk atau masih dalam tahap pengembangan atau penelitian untuk terus mencari pasar dan mengembangkan produknya. Sebuah bisnis bisa disebut startup jika setidaknya memiliki tiga elemen, yaitu founder atau pendiri, investor atau pemilik dana, produk atau jasa. Saat ini, istilah startup biasanya mengacu pada perusahaan yang layanan atau produknya berbasis teknologi.

Setelah mengetahui definisinya, selanjutnya adalah riset pasar. Riset pasar bisa dimulai dari mengetahui perkembangan startup di Indonesia. Daily social merilis sebuah laporan bertajuk “Startup Report 2021 – 2022Q1”. Dikutip dari prakata, bersama Bank Central Asia, East Ventures, LinkAja, dan DailySocial.id berkolaborasi menghadirkan laporan ini kepada semua pemangku kepentingan di ekosistem startup, sebagai kontribusi terhadap ekosistem startup.

• Apa saja yang disajikan dalam laporan tersebut?

• Laporan tersebut menyajikan 

• Startup Ecosystem Scene dan bagaimana perkembangan startup di Indonesia, 

• Funding & Exit Strategy

• Customer Perspective pada Startup Landscape saat ini

• Pengantar mengenai Impact Investment

• Trends kedepan mengenai Digital Industry di Indonesia

Pertumbuhan Ekonomi Digital

Situasi pandemi telah meruntuhkan banyak sektor dalam perekonomian Indonesia, namun di sisi lain merupakan berkah terselubung bagi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, melalui meningkatkan adopsi digital. Laporan e-Conomy SEA 2021 menyebutkan bahwa Indonesia menyambut 21 juta pengguna baru layanan online selama pandemi. Laporan, diproduksi oleh Google, Temasek Holdings, dan Bain & Co, menunjukkan bahwa ekonomi internet Indonesia sedang diprediksi mencapai $70 miliar dalam nilai barang dagangan kotor atau gross merchandise value (GMV) pada tahun 2021, mempertahankan statusnya sebagai ekonomi digital terbesar di antara enam negara Asia Tenggara yang dinilai.

Laporan E-Conomy SEA juga memperkirakan pada tahun 2025 ekonomi internet Indonesia akan mencapai $146 miliar dengan pertumbuhan tahunan 20%.

Perkembangan startup di Indonesia

Daily Social merangkum Perkembangan startup di Indonesia melalui daftar startup unicorn per Q1 2022. Data ini tidak termasuk startup unicorn sebelumnya yang telah terdaftar di pasar publik.

Calon startup di Indonesia yang akan menjadi unicorn

 Ada lima kasta tertinggi dan \”peningkatan\” dari status start-up, seperti unicorn, decacorn, dan hectocorn, yang dinilai berdasarkan valuasi mereka. Sebuah startup dapat masuk dalam kategori unicorn jika nilai perusahaannya melebihi USD 1 miliar atau setara dengan Rp 14 triliun (kurs Rp 14.000). 

Jika unicorn minimal memiliki valuasi 1 miliar dollar AS, maka decacorn adalah startup dengan valuasi mencapai 10 miliar dollar AS. Adapun hectocorn merupakan startup dengan valuasi 100 miliar dollar AS.

Selain menunjukan perkembangan startup di indonesia yang telah menjadi unicorn, laporan ini juga memberikan gambaran startup lain yang berstatus soonicorn. Soonicorn adalah memiliki potensi untuk menjadi unicorn.

Grafik ini menunjukkan perusahaan Soonicorn di Indonesia. Soonicorn berarti perusahaan yang memiliki potensi di mana mereka akan segera menjadi unicorn—bernilai lebih dari $100 juta.

Semakin banyak perusahaan rintisan di Indonesia, semakin besar peluang ekonomi digital akan tumbuh lebih cepat. Pemerintah sekarang sedang mempersiapkan Merah Putih Fund untuk mendukung Soonicorn untuk dapat melompati pertumbuhannya ke tingkat selanjutnya. Merah Putih Fund diharapkan diluncurkan pada Q2-2022, dan menjadi bukti inisiatif pemerintah untuk memperkuat ekosistem startup di Indonesia.

Jika kamu ingin mengetahui lebih lengkap mengenai laporan ini, kamu bisa membacanya langsung disini